• 021-31-118-118
  • info@idaqu.ac.id
  • Cipondoh, Tangerang, Banten
Berita Terkini
Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Idaqu Resmi Dapat Gelar Doktor Pendidikan Islam di Pascasarjana UIN Syarif Hidayatulloh Jakarta

Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Idaqu Resmi Dapat Gelar Doktor Pendidikan Islam di Pascasarjana UIN Syarif Hidayatulloh Jakarta

60 Views

Jakarta -Hari ini, (27/8) Putri Nurina, MA. Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Institut Daarul Qur’an melaksanakan Sidang Promosi Doktor Islam di Auditorium Prof. Dr. Suwito, MA Sekolah Pascasarjana pukul 10.30 WIB. Judul disertasi yang diangkat yaitu “Pendidikan Kemandirian Santri Autis di Indonesia: Studi Kasus Pesantren Al-Achsaniyyah Kudus. Adapun ketua sidang yaitu Prof. Dr. Zulkifli, M.A selaku Direktur Pascasarjana UIN Syarif Hidayatulloh Jakarta. Ada tiga promotor yaitu: 1. Prof. Dr. Husni Rahim, 2. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA dan 3. Dr. Risatianti Kolopaking, M.Si, Psikolog. Adapun dewan penguji yaitu: 1. Prof. Dr. Fadhilah Suralaga, M.Si; 2. Prof. Dr. Achmad Syahid, M.Ag dan 3. Prof. Kusmana, MA, Ph.D.

Disertasi yang diangkat berjudul “Pendidikan Kemandirian Santri Autis di Indonesia: Studi Kasus Pesantren Al-Achsaniyyah Kudus. Ustadzah Putri Nurina memang concern dengan pendidikan inklusif sejak tesisnya dan dilanjutkan meneliti tentang pendidikan inklusif saat menulis Disertasi. tempat penelitian yang diambil yaitu pesantren Al-Achsanniyah yang notabene sebagai pesantren autis yang ada di daerah kudus. Dalam disertasi ini menemukan bahwa praktik pembelajaran pembiasaan di Pesantren Al-Achsaniyyah mampu membantu meningkatkan kemandirian santri autis pada aspek bina diri, ibadah dan bakat minat, sehingga mereka bisa menjadi pribadi yang mandiri dan percaya diri. Mendidik santri autis juga menemui beberapa kesulitan, misalnya tantangan dalam membangun komunikasi serta pendekatan pembelajaran yang harus personal dan fleksibel. adapun faktor penghambat yaitu terbatasnya pelatihan khusus bagi tenaga pengajar dan sumber daya pendukung serta lingkungan pesantren yang belum sepenuhnya disesuaikan dengan kebutuhan santri autis.

penelitian yang dilakukan berangkat dari pandangan yang berbeda dari pendekatan medis Leo Kenner (1943) yang mengatakan tentang autis adalah keterbatasan yang menetap. Namun dengan pendekatan Zone of Proximal Developmen (ZPD) oleh Lev Vygotsky dan teori social learning oleh Albert Bandura (1977) dimana kedua teori ini menekankan pentingnya interaksi sosial dan pembelajaran melalui observasi dalam pengembangan keterampilan kemandirian melalui pembiasaan, latihan berulang, serta dukungan lingkungan yang sesuai, santri autis dapat berkembang dan meningkatkan kemandirian sebagaimana di Pesantren Al-Achsanniyah. Setelah berhasil dalam mempresntasikan disertasinya, maka Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Putri Nurina resmi mendapatkan gelar Doktor Pendidikan Islam. Segenap Civitas Akademika Institut Daarul Qur’an Jakarta mengucapkan selamat dan sukses. Semoga semakin membawa berkah dan makin banyak berkontribusi dalam memajukan Institut Daarul Qur’an serta Fakultas Tarbiyah dan Keguruan pada khususnya. Aamiin.

Tags :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *